CariSeleksi Terbaik dari resensi novel gerbang dialog danur Produsen dan Murah serta Kualitas Tinggi resensi novel gerbang dialog danur Produk untuk indonesian Market di
ResensiNovel terbaru "Gerbang Dialog Danur Buku : Danur. Karya : Risa Saraswati. Penerbit : Bukune. Halaman : 216 halaman. Harga : Rp. 30.000,-" Jangan heran jika mendapatiku sedang berbicara sendirian atau tertawa tanpa seorangpun telihat sedang bersamaku. Saat itu, mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku.
June12th, 2019 - Sineas Awi Suryadi produser Manoj Punjabi dan penulis novel Danur Risa Saraswati membidani terbentuknya universe ini Hal ini ditandai dengan 2013 by risa saraswati in pdf, resensi novel sunyaruri karya risa saraswati, danur 3 sunyaruri siap dirilis 2019 risa saraswati, ebook peter risa saraswati e book indonesia, film
GERBANGDIALOG DANUR Oleh RISA SARASWATI. IndiLicious Novel DANUR Risa Saraswati. Ebook Novel Gerbang Dialog Danur Oleh Risa Saraswati. Febby Pragarini Ć¢ā¢ā¢ Resensi Novel DANUR. 9 Fakta Menarik Risa Saraswati Otak Brilian Dibalik. 5 Postingan Risa Saraswati Pengarang Danur Yang Bikin. Nonton Film Maddah Danur 2 2018 Streaming LK21 IndoXXI.
RESENSI"Danur". Judul Buku : Danur. Nama Pengarang : Risa Saraswati. Penerbit, Cetakan ke- : Bukune, 1. Kota Terbit : Jakarta. Tahun Terbit : 2011. Jumlah Halaman : 216 Halaman; 13 x 19 cm. ISBN : . Novel ini menceritakan tentang seorang Risa yang bisa berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata.
Vay Tiį»n Trįŗ£ Góp Theo ThĆ”ng Chį» Cįŗ§n Cmnd Hį» Trợ Nợ Xįŗ„u. Judul Gerbang Dialog Danur Penulis Risa Saraswati Editor Syafial Rustaman Penerbit Bukune Tebal Buku 236 Halaman Cetakan Kesembilan, Juni 2016 No ISBN 602-220-150-0 Blurb " Aku Bisa Melihat Mereka Yang Kalian Sebut Hantu " Kalian mungkin tak melihatnya... wajar sih.. Kemapuanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku kedalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari - hariku dilewati dengan canda Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick-dua sahabat yang sering berkelahi, alunan lirih biola William, dan tak lupa rengekan si bungsu Janshen. ... Risa Saraswati adalah seorang penyanyi dan penulis asal kota Bandung, Risa juga dikenal dengan kemampuannya yang bisa berkomunikasi dengan makhluk halus. Buku ini bercerita tentang pengalaman Risa selama mengenal hantu - hantu Belanda ketika ia masih kecil hingga sekarang. Risa jika ingin memanggil sahabatnya ia akan bernyanyi lagu Boneka Abdi. Abdi teh ayeuna gaduh hiji boneka Teu kinten saena sareng lucuna Ku abdi di erokan erokna sae pisan Cing mangga tingali boneka abdi Sewaktu kecil Risa berbeda dengan anak - anak yang lain, dia sering main sendiri, berbicara sendiri, tertawa sendiri, Risa tak sendirian seperti yang kalian lihat. Hantu - hantu Belanda yang menjadi teman Risa adalah Peter, William, Hans, Hendrick, dan yang paling kecil Janshen. Kelima sahabatnya itu mati saat penjajahan Jepang ke Indonesia, mereka tinggal bersama Risa di rumah tua peninggalan neneknya. Pada saat Risa ulang tahun ke 13th Peter dan lainnya mendatangi Risa untuk menagih janjinya untuk menyusul mereka, tetapi Risa tidak menepati janjinya, alhasil mereka marah kepada Risa, waktu itu Risa sangat kesepian, yang biasanya kalau ada Kuntilanak bernama Asih diatas pohon langsung di lempari batu oleh Peter Cs, sekarang dia harus mengatasinya sendiri. Dibuku ini Risa juga menceritakan tentang pengalamnya dengan hantu - hantu lain yang menemaninya hingga saat ini. Dibuatnya buku ini bertujuan untuk mengajak pembaca melihat kehidupan seorang hantu, dia juga ingin menyampaikan bahwa tidak semua hantu itu jahat, dan kalian jangan takut pada hantu, karena energi kita lebih kuat dari mereka. Kisah - kisah di buku ini adalah kisah nyata yang dibukukan, mulai dari kisah kematian kelima sahabatnya, pertemuan mereka, dan masih banyak lagi. Pesan yang dapat diambil dari buku ini adalah bahwa ada dunia lain selain dunia nyata yang kita jalani sekarang. Buku ini sekarang sudah di Filmkan yang berjudul " Danur " berikut Trailer Filmnya.
100% found this document useful 1 vote5K views2 pagesDescription.Original TitleResensi novel Gerbang Dialog DanurCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote5K views2 pagesResensi Novel Gerbang Dialog DanurOriginal TitleResensi novel Gerbang Dialog DanurJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Informasi Dasar Jenis katalog Buku - Circulation BI Corner Abstraksi Jangan heran jika mendapatiku sedang bicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat bersamaku. Saat itu mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku. Kalian mungkin tak melihatnya.... Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut... hantu? jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang mereka anggap tidak adil. Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick?dua sahabat yang sering berkelahi, alunan lirih biola William, dan tak lupa; rengekan si bungsu Janshen. Jauh dari kehidupan "normal" adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan, semua itu harus berubah ketik persahabatan kami meminta lebih, yaitu kebersamaan selamanya. Kini aku mulai menyadari bahwa hidup ini bukan hanya milikku seorang. Namaku Risa. Aku bisa melihat 'mereka'. Subjek Katalog Sirkulasi Pengarang Penerbit Download / Flippingbook Ulasan Belum ada ulasan yang diberikan anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini Kembali
Judul Gerbang Dialog Danur Penulis Risa Saraswati Penerbit Bukune Terbit 2015 Tebal 224 hlm. ISBN 6022201500 Jangan heran jika mendapatiku sedang bicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat bersamaku. Saat itu, mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku. Kalian mungkin tak melihatnya. Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut⦠hantuājiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang dianggap mereka tidak adil. Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick dua sahabat yang sering berkelahi, alunan lirih biola William, dan tak lupa; rengekan si Bungsu Johnsen. Jauh dari kehidupan ānormalā adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih, yaitu kebersamaan selamanya. Aku tak bisa memberi itu. Aku mulai menyadari bahwa hidup ini bukan hanya milikku seorangā¦. Namaku Risa. Aku bisa melihat merekaā. Jiwaku sudah hilang, tak bisa lagi disebut manusia. Tapi kini aku merasa jauh lebih hidup daripada saat aku hidup dulu. Aku bahagia, mungkin aku adalah jiwa mati paling bahagia yang pernah Will Secara keseluruhan, buku ini adalah sebuah novel. Tetapi, tiap babnya memiliki judulā yang berbeda. Bukan hanya judul yang berbeda, tapi tokohā yang diceritakan juga berbeda. Cerita ditulis dari sudut pandang orang pertama, setiap babnya. Pada bagian prologāatau bisa disebut saja pada bagian awal, berjudul Gerbang Dialog Danur, perkenalanā oleh Risa. Saat tiba di bab bisa kubilang bab pertama yang berjudul Anjung Temayun, disana kita akan mulai mengertiā tentang bagaimana nantinya cerita ini akan mengalir. Risa memiliki sebuah kemampuan dimana kemampuan itu termasuk kemampuan istimewaā. Risa dapat mendengar dan melihat yang mereka tidak dapat lihat. Hantu. Sejak kecil, Risa memiliki banyak teman. Hanya saja, teman-teman Risa itu bukanlah jenis makhlukā yang sama dengan Risa. Mereka adalah William si pemain biola, Peter, Hans dan Hendrick yang narsis dan sering bertengkar, serta Janshen si bungsu dengan gigi ompongnya. Jika pada bab satu kita disuguhkan tentang ceritaā Risa dan teman-teman hantunya di rumah neneknya, pada bab ke dua, kita akan diajakā untuk kembali ke masa lalu. Ke masa saat bangsa Belanda masih menjajah tanah air. Ke masa dimana teman Risa, Peter masih hidup. Kala itu, hidup Peter sangat bercukupan. Ayahnya adalah anggota militer yang sangat gagah. Peter juga memiliki ibu yang sangat anggun. Terlebih, Peter memiliki pengasuhā orang pribumi asli, Siti yang sangat menyayanginya. Hanya saja, di umur 14 tahun, Peter harus kehilangan nyawanya karena orang Jepang yang mereka sebutā Nipon. Bab ini diberi judul Sendiri di Atas Bentala. Kehidupan Hans dan Hendrick pun di ceritakan pada bab-bab selanjutnya. Bab ini diberi judul Berdecit Bersama Hans dan Hendrick. Tidak banyak yang diceritakan pada bab ini. Kebanyakan adalah potongan curhatā mereka pada Risa. Seperti biasa, mereka selaluā bertengkar. Hanya saja, pada bab ini, kita diāberiā tahu tentang hal-hal yang mungkin ingin kita tahu= Apa yang dilakukan Hans dan Hendrick sebelum mereka mati? Hans jago membuat kue, Hendrick pernahā populer di sekolahnya. Cuping Wajah William, bab ini diberi judul seperti itu. Seperti yang dikatakan judulnya, bab ini bercerita tentang kisah di balik sosok pendiam Will. William. Ada dua jenis manusia yang terlahir ke dunia ini. Manusia yang beruntung dan kurang beruntung. Kita bisa menilai sendiri, masuk di kategori manakah kita? William beruntung karena ia lahir di tengah keluarga bangsawan kaya raya. Namun, Will juga bisa di sebut kurang beruntung, karena ia hanya dibesarkan oleh harta benda orangtuanya. Ayahnya sangat memuja ibunya. Ibunya sangat peduli dengan gaya pakaian, pergaulan, teman-teman kaya, dan harta benda. Banyak teman ibu Will yang memasukkanā anak mereka ke sekolah musik ternama. Bagi ibu Will, menyekolahkan anak ke sekolah musik ternama juga merupakanā salah satu gaya hidup. Maka dari itu, tidak ingin ketinggalan, ibu Will juga menyekolahkan anaknya ke sekolah musik. Pada akhirnya, Will bertemu dengan biola. Dengan biola, ia bisa mengungkapkan rasaā yang dulunya hanya melintas di kepalanya. Dengan musik, ia lebih mudah mengekspresikan emosinya. Biola tersebut ia beri Nouval. Pada bab ke-enam atau bisa dibilang begitu, sebagai bab penutup untuk perkenalanā tokoh utama hantu bisa dilihat pada cover diberi nama Filsofi Gigi. Bab yang cukup singkat, sebenarnya. Seperti judulnya yang mengungkit-ungkit tentang gigi, seperti yang kita ketahui, si bungsu Janshen kehilangan giginya dan menyebabkan ia dipanggil Ompongā. Nah, pada bab ini kitaā akan diberi tahu alasanā kenapa Janshen kehilangan giginya? Kala itu, saat ia sudah hampir ditebas oleh Nippon, ia sempat terjatuh dan kehilangan gigi tengahnya. Pada bab selanjutnya, konflik utama akan mulai tersajikanā. Pada awalnya, Risa sudah berjanji pada Peter bahwa ia akan mengakhiri hidupnya agar bisa bersama-samaā dengan mereka mengingat bahwa Risa adalah manusia yang akan terus bertumbuh. Kala itu, Risa berjanji, bahwa pada ulang tahun ke-14nya, sama seperti umur di mana Peter kehilangan nyawanya, Risa juga akan meninggalkanā dunia ini. Hanya saja, banyak hal-hal yang diluarā kendali. Risa merasa bahwa ia tidak dapat meninggalkan dunia ini. Maka dari itu, Peter marah dan semenjak itu, Peter dan kawan-kawan tidak pernah lagi mau menampakkan diri di depan Risa. Meski mereka masih tinggal di satu rumah yang sama dengan Risa. Jalan cerita pada buku ini masih panjang. Setelah Risa ditinggal oleh teman-temannya, Risa mulai bertemu dengan Makhlukā lain. Berbeda dengan Peter dan keluarganya yang tinggal di rumah Risa yang wajahnya cenderung masih bisa dilihatā, makhluk yang Risa temui akhir-akhir ini seringkali mengganggunya dan menampakkan wajah seram mereka. Ini membuat Risa menyesal dan merindukan teman-temannya. Pada akhirnya, Risa tetap tumbuh dewasa, dan teman-temannya tidak. Apakah, setelah sekian lama, Peter dan teman-temannya akan kembali menampakkan diri di depan Risa? ā Setelah cerita inti tentang penggenalan karakter dalam buku ini, masih banyak pengenalan-pengenalan lainnya yang menarikā hati. Hantu-hantu yang Risa temui kebanyakan meminta pertolongan dengan curhatā tentang apa yang mereka alami saat mereka hidup dulu. Ada Samantha yang mati karena penyakit yang mengerogotinya, ada Asih yang meninggal karena bunuh diri akibat tidak bisa menanggung aib, ada juga Elizabeth yang bunuh diri karena tidak tahan menjadi pemuasā nafsu tentara Nippon, persahabatan sehidup semati Jane dan Sarah, Teddy dengan perjuangannya untuk bertahan dari tentara Nippon. Sebagian besar hantu yang diceritakan memiliki kisah yang kelam, sebagian tidak. Mungkin bagian yang kelamā terdapat pada bagaimana mereka mati, bukan bagaimana kisah hidup mereka dulunya. Pada awalnya, aku tidak begitu peduliā tentang adanya kesamaan nama antara penulis dengan tokoh utama dalam cerita ini. Setelah aku menelah lebih lanjut, ternyata buku ini juga memiliki unsur non-fiksiā. Ya, buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Aku tidak pernah menyukai genre misteri ataupun horror. Bukan karena itu bukan porsiāku. Aku sangat menyukai film-film horror, terutama film dengan zombieā di dalamnya. Hanya saja, genre horror yang ditawarkan penulis indonesia seringkali melenceng dari topik utamanya, misalnya genre Horror yang biasanya menyelipkanā sedikit unsur romance menjadi menyelipkanā sebagian besar unsur romance yang kadang membuat pembaca⦠ngeh.. Buku ini juga menyelipkan unsur-unsur romance. Tapi, sesuai dengan genrenya, buku ini tidak begitu-banyakā menyelipkan tentang hal-hal tersebut untunglah. Jujur saja, cover dari buku ini sangat pasā untuk cerita yang ditawarkan di dalamnya. Hanya saja, aku sempat ngehā saat melihat judulnya. Gerbang Dialog Danur. Lalu, saat aku memutuskan untuk membaca dan menyelesaikan buku ini, aku masih tidak mengerti, mengapa Gerbang Dialog Danur? Memang benar, pada halaman 195, aku menemukan ini Danur adalah air berbau busuk yang keluar dari mayat yang mulai membusuk. Lalu kenapa Gerbang? Sebenarnya penulis sudah menjelaskan banyak hal tentang Gerbang Dialog ini pada awal buku, mungkin aku saja yang tidak mengerti. Aku menyukai gaya penulisan Risa Saraswati. Meskipun tidak memberi kesan mellowā Ah iya, ini novel horror, aku tetap bisa menikmati novel ini. Mungkin karena novel ini ditulis dari sudut pandang orang pertama. Overall, sebagai pembaca yang tidak begitu berdedikasiā pada novel bergenre horror, aku menyukai buku ini! Meski begitu, masih banyak hal yang tidak masuk akal pada buku ini š
0% found this document useful 0 votes106 views2 pagesDescriptionResensi NovelCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes106 views2 pagesResensi NovelJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
resensi novel danur gerbang dialog